Sabtu, 28 Februari 2015

TEPUNG IKAN PROTEIN

Saat ini 28/02/2015 kami ada stok Tepung Ikan lemuru protein 55 sekitar 6ton....siap dipasarkan ,kemasan karung 50kg....cocok digunakan untuk campuran pakan ternak....harga bersaing .....buruan order ...!!!!! lokasi penjual ada di SURABAYA....

Minyak ikan lemuru hitam

Kami juga sedia minyak ikan lemuru warna hitam ( bahan dasar yg belum di proses ) cocok dibuat campuran pakan ternak...biasanya di proses sendiri oleh  Pabrik pemesan...siap supply 10 ton  per bulan...melayani pesanan luarkota/pulau....

Jumat, 27 Februari 2015

Minyak lemuru kwalitas export

Kami juga melayani minyak ikan lemuru untuk kwalitas EXPORT dengan spech dari perusahaan anda seperti FFA dibawah 8 %, MI = 1% dll.....dengan min order kami siap memenuhi permintaan anda.....dengan bekerjasama dengan Pabrik pengolahan ikan kami siap supply hingga 20 ton per bulan....menerima orderan dari luarkota/pulau...harga bersaing ....

Jumat, 20 Februari 2015

TENTANG MINYAK IKAN LEMURU

KAMI jelaskan disini tentang apa yg dimaksud dengan Minyak ikan lemuru ,yang kami ambil dari berbagai artikel di Internet.
ANTARA LAIN :


Ikan lemuru merupakan salah satu jenis ikan tropis yang mengandung komponen asam lemak omega-3 dalam jumlah yang cukup tinggi. Hal ini dikarenakan ikan lemuru di alam banyak memakan plankton-plankton maupun mikro alga yang banyak memproduksi komponen asam lemak omega-3. Ikan lemuru mengandung 13,7% EPA, 8,9 DHA dan 26,8 % total omega-3 dari total minyak (Estiasih, 2009).
 


Proses Pemurnian Minyak Ikan

Parameter utama yang menentukan kualitas minyak ikan adalah bilangan peroksida dan jumlah asam lemak bebas didalam minyak. Semakin kecil konsentrasinya maka kualitas minyak ikan semakin baik.
Untuk mendapatkan minyak ikan murni menurut Yulianti

 (2011) dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu

#degumming.

# netralisasi dengan alkali.

#bleaching .
Proses degumming bertujuan untuk memisahkan gum atau lendir yang terdiri dari fosfolipid (lesitin), protein, residu, karbohidrat, dan air dalam minyak. Dalam proses ini ditambahkan NaCl untuk melarutkan partikel halus tersuspensi kedalam air dan ikut mengendap dibawah air serta dapat membantu menarik lendir yang terbentuk dalam minyak ikan. Lendir ini mengandung komponen fosfolipid seperti lesitin.
 Saat proses degumming juga ditambahkan antioksidan BHT (Butyl Hydroxy Toluene)
untuk mencegah oksidasi. Selama proses pengendapan terdapat 3 lapisan. Lapisan atas berupa minyak, lapisan tengah berupa gum (lesitin), dan lapisan bawah adalah air. Selama proses pemurnian terjadi perubahan fisik warna minyak ikan yaitu sebelum dimurnikan minyak berwarna kehitaman lalu setelah dimurnikan minyak berwarna coklat dan lebih jernih.


minyak hasil degumming selanjutnya digunakan pada proses penghilangan asam lemak bebas (netralisasi). Proses netralisasi bertujuan untuk memisahkan asam lemak bebas dengan menambahkan suatu basa sehingga membentuk sabun. Basa yang digunakan biasanya NaOH dengan konsentrasi 16%. Sabun yang terbentuk dapat membantu pemisahan zat warna dan kotoran seperti fosfatida dan protein dengan cara membentuk emulsi. Campuran antara minyak dengan NaOH membentuk suatu butiran kecil-kecil. Butiran tersebut merupakan sabun dan sabun ini akan tampak jelas pada saat penyaringan. Menurut standar IFOMA batas maksimum jumlah asam lemak bebas pada minyak ikan sebesar 1%.

, setelah itu ditambah 2ml indikator pp dan dititrasi dengan larutan NaOH 0.05M sampai muncul warna merah muda. % FFA dihitung dengan cara ml NaOH x M NaOH x BM sampel x 1000 x 100. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa asam lemak bebas minyak ikan sebelum dilakukan proses degumming dan netralisasi memiliki nilai yang lebih besar dari standar IFOMA. Setelah dilakukan degumming dan netralisasi dengan NAOH 16%, jumlah asam lemak bebas menunjukan penurunan sampai 98.78%.


Parameter Kualitas dan Komposisi Asam Lemak Minyak Ikan
Untuk menentukan kualitas suatu minyak dan derajat kerusakannya dapat dilakukan dengan berbagai macam uji seperti uji jumlah asam lemak bebas (FFA), uji paraanisidin, total value, peroxide value, bilangan iodine dan angka penyabunan (Ketaren, 1986). Beberapa penelitian tentang minyak ikan biasanya menggunakan uji asam lemak bebas dan uji bilangan peroksida untuk menentukan kualitas minyak ikan. Menurut Yulianti

 (2011) analisis asam lemak bebas didalam minyak ikan dilakukan dengan cara 14 gram minyak ikan ditambahkan dengan 25ml etanol 96% lalu dipanaskan pada suhu 40 Derajad C
 setelah itu ditambah 2ml indikator pp dan dititrasi dengan larutan NaOH 0.05M sampai muncul warna merah muda. % FFA dihitung dengan cara ml NaOH x M NaOH x BM sampel x 1000 x 100. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa asam lemak bebas minyak ikan sebelum dilakukan proses degumming dan netralisasi memiliki nilai yang lebih besar dari standar IFOMA. Setelah dilakukan degumming dan netralisasi dengan NAOH 16%, jumlah asam lemak bebas menunjukan penurunan sampai 98.78%.

 

 

Rabu, 18 Februari 2015

LIMBAH IKAN TUNA

Kami ada stok limbah ikan tuna sangat besar ....sehari bisa capai puluhan TON...yg siap kirim dalam kondisi basah,terdiri dari KEPALA ,DURI, EKOR....dikirim langsung menggunakan TRUK kami dengan kemasan curah yang sudah ditempatkan dalam BOX khusus ikan....Siap kirim ke seluruh Indonesia....kegunaan limbah ikan tuna ini antara lain : Di buat tepung untuk campuran pakan ternak atau untuk Pupuk Organik.....disini saya tampilkan Artikel tentang manfaat LIMBAH IKAN TUNA dari berbagai sumber di Internet antara lain :


Nabil, Muhammad
Date: 2005
Abstract:
Tulang ikan tuna merupakan limbah hasil pengolahan ikan yang kaya akan kandungan kalsium, fosfor dan selenium. Pemanfaatan tulang tuna sebagai sumber kalsium pangan merupakan salah satu upaya dalam rangka memenuhi kebutuhan kalsium pangan sekaligus menambah nilai ekonomis limbah tulang ikan tuna. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan tepung tulang ikan tuna berkalsium tinggi serta mempelajari pengaruh waktu autoklafing dan frekuensi perebusan pada proses hidrolisis protein dalam pembuatan tepung tulang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu faktor waktu autoklafing (1, 2 dan 3 jam) dan frekuensi perebusan (1, 2 dan 3 kali). Periode waktu dan suhu perebusan yang digunakan adalah 30 menit pada suhu 100 oC. Perlakuan waktu autoklafing dan frekuensi perebusan berpengaruh terhadap penurunan rendemen, kadar air, lemak, protein dan pH tepung tulang ikan, sedangkan kadar abu, derajat putih, kalsium dan fosfor tepung cenderung meningkat akibat adanya perlakuan. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan waktu autoklafing berpengaruh nyata terhadap perubahan kadar air, abu, lemak, protein, derajat putih dan rendemen. Perlakuan perebusan hanya berpengaruh nyata pada rendemen, kadar abu dan derajat putih. Pengaruh interaksi kedua perlakuan hanya berbeda nyata pada rendemen, kadar abu dan derajat putih. Tepung tulang ikan yang dihasilkan dalam penelitian ini mengandung kadar air sebesar 5,60 - 8,30 %, abu 77,54 – 84,22 % bb, protein 0,48 – 1,29 % bb dan lemak 1,7 - 4,13 % bb. Kadar kalsium dan fosfor yang dihasilkan berturutturut sebesar 23,72 – 39,24 % dan 11,34 – 14,25 %. Rendemen yang dihasilkan sebesar 13,28 – 28,85 %. Nilai beberapa parameter fisik tepung tulang yang dihasilkan yaitu derajat putih 59,3 – 74,8 %, densitas kamba 7,42 – 9,42 g/ml, pH 7,03 – 7,22 dan daya serap air 14 – 14,7 %. Kemudahan melarut tepung sangat rendah, yaitu antara 0 – 4,45 % pada menit ke 15, sedangkan pada menit ke 180 nilai kelarutan yang diperoleh mencapai 8, 56 - 36,67 %. Nilai bioavailabilitas kalsium secara in vitro yang dihasilkan tepung tulang ikan sebesar 0,86 %. Nilai penyerapan ini diperoleh dari hasil pengukuran pada tepung dengan kadar kalsium tertinggi (39,24 %) yaitu tepung A3P2 dengan perlakuan waktu autoklafing 3 jam dan perebusan 2 kali.